Recents in Beach

header ads

BUDIDAYA JAMUR TIRAM PROSPEK CERAH MASYARAKAT PANDEGLANG


Jamur tiram(Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Selain kelezatannya, Jamur tiram juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain kandungan gizinya yang tinggi dengan berbagai macam asam amino esensial yang terkandung di dalamnya, jamur tiram juga mengandung senyawa-senyawa lainnya yang penting bagi aspek medis. Seperti kita ketahui pada masyarakat Jepang dan Cina, menu makanan yang terbuat dari jamur sudah menjadi menu yang turun temurun karena mengetahui khasiatnya yang sangat baik bagi tubuh. Di Indonesia, konsumsi jamur tiram dari tahun ke tahun diketahui semakin meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan produk pangan yang sehat dan terjangkau.
Melihat prospek yang begitu menjanjikan, seorang warga Cadasari yang juga sebagai seorang Pensiunan TNI bapak Iding Suhendi (59 tahun) tergerak untuk membudidayakan jamur di tempatnya. Pada tahun 2005 Iding berangkat ke Cipanas Bogor untuk mengikuti Pelatihan Budidaya Jamur Tiram yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Dengan bekal ilmu yang diperolehnya selama pelatihan, Iding mulai menerapkan keterampilannya untuk membudidayakan jamur tiram di tempat tinggalnya.
Dalam kenyataannya, Iding tidak langsung berhasil dalam pembudidayaan ini, berbagai rintangan dan kegagalan tidak membuat bapak 6 anak ini patah semangat, bahkan dia terus terpacu untuk terus mencoba dan berusaha.
Berkat kesabaran dan kegigihannya serta doa yang selalu ia panjatkan, akhirnya ia berhasil membudidayakan Jamur Tiram yang kualitasnya bahkan lebih baik di banding daerah lain. Tidak hanya sampai disitu, bahkan iding pun berhasil membuat Bibit Jamur Tiram dengan kualitas bagus. Bibit yang dihasilkan oleh pa Iding pernah mendapat predikat Juara III Lomba Kualitas Bibit Jamur Tiram Tingkat Nasional.
Dari segi pemasaran, Pa Iding mengakui tidak kesulitan karena banyaknya permintaan dari pasar-pasar sekitar Wilayah Pandeglang, “Apalagi sekarang banyak sekali permintaan akan tepung jamur tiram dari luar negeri, permintaanya bisa mencapai ribuan kilo dalam sebulan”, ungkapnya. Dengan keberhasilan ini, ia lalu mencoba berbagi kepada masyarakat sekitarnya, sehingga pada tahun 2007 ia membentuk Kelompok Petani Jamur Tiram “Vina Sari” di rumah tinggalnya yang beralamat di Jl. Raya Serang KM 5 Kampung Pasir RT 02/02 Desa/Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang. Sampai sekarang dia mengaku telah memiliki sekitar 245 binaan yang tersebar dari Wilayah Cadasari sampai ke Daerah Selatan Pandeglang, sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Di rumah produksinya ini, pa iding tidak hanya mampu memproduksi Jamur Tiram dan Bibitnya saja melainkan juga sudah memproduksi berbagai kebutuhan dalam pengolahan jamur, seperti Tabung Reaksi, Penangkaran Bibit, Pembibitan ke Log, Peralatan Budidaya Jamur, sampai hasil jamur olahan seperti Dodol Jamur, Kripik Jamur, Sate Jamur dan lain-lain. Ia juga bersedia menerima siapapun yang mau belajar untuk mengembangkan Budidaya Jamur ini.
Ketika ditanya mengenai keuntungan yang diperolehnya, bapak yang rendah hati ini mengatakan, “Alhamdulilah saya bisa menyekolahkan anak-anak saya sampai ke Perguruan Tinggi, dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari”, katanya sambil tersenyum.
Namun dibalik itu, masih terlihat ganjalan di benak pa iding. Ia menuturkan bahwa budidaya jamur tiram ini belum dapat dikembangkan secara maksimal karena keterbatasan modal, “Saya berharap bisa mendapatkan pembinaan yang lebih intens dari Pemerintah. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan bisa lebih meningkatkan baik secara kualitas dan kuantitasnya”, tambahnya.
Dari cerita pa iding tersebut, mudah-mudahan bisa memberi inspirasi bagi semua masyarakat khususnya masyarakat Pandeglang untuk terus berjuang dan berusaha meningkatkan perekonomian. Banyak hikmah yang bisa diambil dari cerita pa iding tersebut, salah satunya teruslah berusaha walaupun kegagalan kerap menghampiri. Keberhasilan tersebut bukanlah tanpa suatu proses, melainkan melalui perjalanan yang berliku dan terjal. Dan Budidaya Jamur Tiram memberikan peluang yang besar bagi kita untuk mencobanya, karena pangsa pasarnya bukan hanya di Indonesia tapi juga mancanegara. Dan kedepan mudah-mudahan Budidaya Jamur Tiram ini bisa menjadi Ikon Kebanggaan Masyarakat Pandeglang. Lalu kenapa kita tidak mencoba?